4.Dari dibentuk
hingga sekarang
hanya pernah 8 tahun dijajah
Negara ini cukup
unik jika dibandingkan dengan negara-negara Afrika
lainnya karena tidak pernah dijajah selama masa Perebutan Afrika, dan
terus
merdeka hingga tahun 1936, saat pasukan Italia menguasai negara
tersebut.
Pasukan-pasukan Britania Raya dan Etiopia mengalahkan tentara Italia
pada 1941,
dan Etiopia memperoleh kembali kedaulatannya setelah menanda tangani
Perjanjian
Britania-Etiopia pada Desember 1944.
5.Bahasa resminya
berkerabat
dengan Bahasa Arab
Bahasa Amhar (አማርኛ) ialah bahasa nasional Ethiopia
yang diucapkan oleh 21 juta
orang yang mana 14 juta di antaranya ialah penutur asli. Ditulis
menggunakan
sistem tulisan yang disebut fidel atau abugida, diambil dari tulisan
untuk
menuliskan bahasa Ge’ez yang kini lenyap. Dan uniknya nih, Bahasa ini
juga dari rumpun dari bahasa Semitik, jadi bisa dikatakan serumpun
dengan bahasa Arab.
6.Nama Resminya
yang aneh
didengar
የኢትዮጵያ
ፌዴራላዊ ዲሞክራሲያዊ ሪፐብሊክ
nah lo gimana
bacanya tu :v? Itu adalah nama nagara Ethiopia dalam Bahasa Resminya,
yang
dalam latinnya bisa dibaca ye-Ītyōṗṗyā Fēdēralāwī Dīmōkrāsīyāwī
7.Ethiopia dalam
bahasa
setempat
Di abad ke-15 Kitab
Aksum yang berbahasa Ge’ez, nama ini berasal
individu legendaris bernama Ityopp'is, seorang anak tak-tertulis dari
Kush si
Putra Ham di Alkitab, dikatakan telah mendirikan kota Axum. Selain tokoh
Etiopia ini, dua dari raja-raja Semit awal juga dikatakan juga telah
bertanggung
jawab atas nama Ityopp'is, berdasarkan daftar raja Ethiopia tradisional.
Salah
satu Sarjana Eropa menganggap nama yang akan berasal dari kata Yunani
aitho
"Saya membakar" + "wajah".
8.Dulu dikenal
dengan
Abessyinia
Nama lama
"Abbesinia" atau "Habsyah" berasal dari
kelompok suku Habesha, yaitu kaum yang mendiami kawasan Etiopia sejak
tahun
3000 SM.
9.Kalendernya
ketinggalan 7
tahun
Etiopia masih
memakai kalendar Julian sehingga negara ini akan membuka
serangkaian perayaan dalam menyambut milenium ketiga berdasarkan
penanggalan
kalendar tersebut. Negara di Tanduk Afrika ini menggunakan kalender
Julian yang
ketinggalan sekitar 7 tahun dibandingkan dengan kalender Gregorian yang
lebih
umum digunakan di seluruh dunia.
10.Ada 9 Etnis
besar disana
Menurut sensus 2007
Ethiopia, yang terbesar pertama adalah bahasa:
Oromo 24.929.567 penutur atau 33,8% dari total populasi; Amharic
21.631.370
atau 29,33% (bahasa resminya); Somalia 4.609.274 atau 6,25%; Tigrinya
4.324.476
atau 5,86%; Sidamo 4.981.471 atau 5,84%; Wolaytta 1.627.784 atau 2,21%;
Gurage
1.481.783 atau 2,01%; dan Afar 1.281.278 atau 1,74%. Ke-9 etnis besar
ini yang
menghuni sebagian besar Ethiopia sampai sekarang.
11.Rumah khas
mereka terbuat
dari lumpur
Rumah khas di
pedalaman desa Ethiopia terbuat dari lumpur, dengan atap
jerami dan lantai tanah. Beberapa rumah terbuat dari batu, atau plester
di atas
kayu, dengan atap seng. Tidak mengherankan karena dari budaya Afrika
banyak
yang membuat rumah dengan lumpur.
12..Ibukota
Ethiopia artinya “Bunga
Baru”
Addis Ababa (berarti
“bunga baru”) adalah ibukota, pusat komersial,
dan kota terbesar Ethiopia. Kota ini memiliki populasi mencapai lebih
dari 3
juta orang. Didirikan pada tahun 1887, Addis Ababa adalah kota paling
modern di
negara ini. Namun, Addis Ababa dibangun secara serampangan dan merupakan
campuran dari bangunan modern dan struktur kayu kecil. Pengungsi dari
daerah
pedesaan menyebabkan membengkaknya penduduk Addis Ababa.
13.Dulu
ibukotanya bukanlah di
Addis Ababa
Aksum adalah sebuah
kota kecil di bagian utara Ethiopia yang
sejarahnya bisa ditelusuri kembali hingga lebih dari dua ribu tahun
silam.
Legenda mengatakan bahwa Ratu Sheba tinggal di sini dan anaknya,
Menelik, juga
lahir di sini. Gondar adalah ibukota Ethiopia dari tahun 1600-an sampai
tahun
1800-an.
14.Suku Mursi,
suku yang
memotong bibirnya dan menaruh piring besar di lobangnya.
Menjadi cantik versi
suku Mursi di Ethiopia ini terbilang aneh.
Bagaimana tidak, mereka menilai kecantikan seorang wanita dari seberapa
lebar ukuran
mulutnya. Semakin lebar mulut seorang wanita, maka semakin cantiklah
dia.
Tradisi meregangkan bibir ini disebut ‘labret’ atau ‘lip plate’, dimana
wanita
di suku ini mulai memperbesar ukuran mulutnya pada usia yang amat belia
yakni
13 hingga 16 tahun. Caranya pasti sangat sakit, karena bagian bawah
mulut
diiris sepanjang 1 sampai 2 cm lalu dimasukkan piringan bulat ke dalam
irisan
luka tersebut. Setelah 2 atau 3 minggu, piringan tersebut diganti dengan
ukuran
yang lebih besar hingga mencapai diameter 10 sampai 15 cm bahkan ada
yang
hingga 25 cm. meski sangat menyakitkan, tradisi ini harus tetap
dilakukan
karena bagi wanita yang menolak tradisi tersebut akan mendapatkan sanksi
sosial. Piring di mulut para wanita suku Mursi ini menandakan bahwa
mereka memiliki
daya tahan tubuh yang kuat, kedewasaan dan kecantikan.
Berikut adalah
foto-foto tentang Ethiopia.
 |
Semrawut
Jalan di Addis Ababa. |
 |
Suku Mursi
yang aneh. |
 |
Saat alat
aneh itu dilepas. |
 |
Haile
Sellasie, Kaisar terkhir Ethiopia |